Kali ini saya akan coba berbagi pengalaman pada saat kunjungan ke Kampung Seni Yudha Asri yang terletak di Jl. AMD Koramil KM. 2 Kampung Yudha, Desa Mander, Kec. Bandung, Kab. Serang – Banten. Merupakan sebuah kampung kecil yang khas dengan budaya Banten. Kampung ini didirikan pada tanggal 10 Oktober 1992 oleh M.Jupri Nur yang merupakan pendiri sekaligus pencipta musik-musik yang ada di kampung Yudha Asri.
Udara di Kampung Seni Yudha Asri rasanya sejuk sekali. Cocok untuk hawa Banten yang biasanya terasa agak panas. Ditambah dengan banyak saung yang didirikan di area taman Kampung Seni Yudha Asri yaitu tempat istirahat pengunjung menyerupai villa yang dibuat dari bahan bambu, kayu, serta atapnya terbuat dari injuk/daun rumbia.
Kampung Seni Yudha Asri atau yang dulu lebih dikenal Padepokan Asri Bangbuskolbebesanan diresmikan keberadaanya sebagai Desa Wisata yaitu Kampung Seni Yudha Asri pada tanggal 29 Januari 2010 oleh Bupati Kab. Serang, Bpk. H. Taufik Nuriman. Kampung Seni Yudha Asri diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah Kab. Serang-Banten sebagai tempat rujukan untuk membina, membimbing dan mengembangkan seni tradisional kepada masyarakat luas
Di Kampung Yudha Asri ini terdapat gedung serba guna yang biasa digunakan Banyak alat-alat musik tradisional yang dapat dipelajari di Kampung Seni Yudha Asri, diantaranya:
Bendrong Lesung, berupa alat yang menyerupai lesung, dimainkan secara bersama dengan menggerakkan tongkat penumbuk.
Rampak Bedug, yang terdiri dari 6 buah bedug yang berukuran sama.
Bedug Inti, teridiri dari 3 bagian yaitu:
1. Bagian yang berukuran paling kecil disebut antuk (2 buah)
2. Bagian yang berukuran sedang disebut komando/tingtit (2 buah)
3. Bagian yang berukuran paling besar disebut gedor (2 buah)
Terbang gede atau disebut juga rebana.
Sedangkan kesenian khas yang ada di Kampung Seni Yudha Asri antara lain:
- Bendrong lesung, biasanya dipakai pada saat setelah menebang kayu dan dipakai juga pada saat hajatan.
- Rampak Bedug, seni menabuh bedug dengan tabuhan bedug yang serempak/kompak
- Bedug Kerok, hampir sama dengan rampak bedug tetapi Bedug Kerok tabuhan bedugnya tidak teratur namun menghasilkan musik yang bagus dan didalamnya ada bodoran/lawakan. Bedug Kerok ini diciptakan karena terinspirasi saat presiden Soeharto dilengserkan dari kekuasaannya .
- Kohkol / kentrongan / Tongtrong.
- Kongkorak / kolotok munding
- Seni Beluk
- Zikir Saman
- Seni Nadar
- Marhaba
- Rudat (Rebana Kecil)
- Marawis
- Gambus Qosidah
Di Kampung Seni Yudha Asri, kita juga bisa menjumpai tradisi masyarakat setempat, misalnya "Ngaruat bumi", "Ngembang", "Mamaca", Rasulan, Ruwahan dan Marhaban. Ketika tradisi ini dilaksanakan, biasanya terakhir kesenian seperti Rampak Bedug, Bedug Kerok, Dzikir Saman dan yang lainnya, juga ikut ditampilkan untuk menghibur, atau dalam acara tertentu, seperti kedinasan, peresmian tempat, pembukaan "event", pernikahan, dan peringatan hari besar nasional.
Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua, Seni Tradisi dan Budaya Indonesia harus tetap hidup seiring dengan berkembangnya jaman, dari generasi ke generasi. Jika suatu bangsa tidak mengenal budaya bangsanya, maka bangsa itu tidak akan pernah ada sampai kapanpun, karena kebudayaan merupakan identitas, jati diri.
Pengurus Kampung Seni Yudha Asri :
Pendiri Sanggar Seni : M. Jupri Nur
Ketua Sanggar Seni: M. Hafid Nur
Ketua Sanggar Seni: M. Hafid Nur
Pembina Sanggar:
1. Disbudpar Kab. Serang
2. Pasentra
3. HSBI
Arsitektur Seni : Rumania
Humas : Nurmuhyi
Dokumentasi Seni :
1. Aswadi
2. Irfan Murdani
3. Syahrul
1. Aswadi
2. Irfan Murdani
3. Syahrul
Administrator : Irfan Murdani
Alat-alat musik yang ada di Kampung Seni Yudha Asri
1 komentar:
Terima kasih telah membantu kami menyampaikan informasi khususnya mengenai seni tradisional. Salam satu generasi untuk melestarikan Budaya Indonesia
Posting Komentar